PERUBAHAN MATERI
A.
PENGGOLONGAN MATERI
Sumber: http://baktimuguru.blogspot.com/2019/05/zat-tunggal-dan-zat-campuran.html1) Logam
Unsur logam mempunyai
sifat sebagai berikut:
·
Berwujud padat pada suhu kamar kecuali
raksa
·
Dapat ditempa dan ditarik
·
Mengkilap jika digosok
·
Massa jenis relatif tinggi
·
Titik leleh dan titik didih umumnya
tinggi
·
Dapat menghantarkan listrik dan panas
Contoh unsur logam adalah besi,
tembaga, dan krom.
2) Non
logam
Unsur non logam
mempunyai sifat sebagai berikut:
·
Ada yang berwujud padat, cair, dan gas
·
Bersifat rapuh
·
Tidak mengkilap jika digosok, kecuali
intan
·
Massa jenis relatif rendah
·
Titik leleh dan titik didih umumnya
rendah
·
Tidak dapat menghantarkan listrik dan
panas
Contoh unsur non logam
adalah helium (gas), belerang (padat), bromin (cair)
3) Metaloid
Contoh metaloid adalah
boron dan silicon. wujud silikon mengkilap seperti logam, namun bersifat rapuh
seperti non logam. Silikon banyak digunakan sebagai bahan semi konduktor.
b.
Senyawa
Sifat senyawa sudah
berbeda dari unsur-unsur penyusunnya. Contoh senyawa adalah sebagai berikut
Tabel 3.2 Nama Senyawa,
Rumus Senyawa dan Unsur Penyusunnya
Nama
Senyawa |
Rumus
Kimia Senyawa |
Unsur penyusun |
Garam dapur |
NaCl |
Na dan Cl |
cuka |
CH3COOH |
C, H, dan O |
Soda api |
NaOH |
Na, O dan H |
Kaporit |
Ca(ClO)2 |
Ca, Cl, dan O |
c.
Campuran
Campuran dapat berupa larutan, koloid dan
suspensi.
1. Larutan
Larutan merupakan
campuran yang homogen, tidak dapat dibedakan lagi antara pelarut dan zat
terlarut, walaupun dengan mikroskop ultra. Larutan bersifat stabil, tidak dapat
dipisahkan melalui penyaringan, tidak mengendap jika didiamkan, dan tembus
cahaya. Contoh larutan adalah air garam, air gula, dan alkohol 70%
2. Suspensi
Suspensi merupakan
campuran heterogen yang dapat dibedakan antara komponen yang satu dengan
komponen lainnya tanpa menggunakan mikroskop ultra. Suspensi bersifat tidak
stabil, jika didiamkan dalam waktu yang cukup lama akan memisah atau terbentuk
endapan. Suspensi dapat dipisahkan melalui penyaringan. Contoh suspensi adalah
air sungai yang keruh dan air kapur
3. Koloid
Koloid adalah suatu
bentuk campuran yang keadaannya antara larutan dan suspensi. Partikel koloid
mempunyai ukuran yang lebih besar dari larutan dan lebih kecil dari suspensi.
Secara makroskopis koloid tampak homogen, tetapi tampak heterogen jika diamati
dengan mikroskop ultra. Koloid pada umumnya bersifat stabil dan tidak dapat
dipisahkan melalui penyaringan.
Contoh koloid adalah
santan, air susu, margarin dan kabut. Koloid menmpunyai sifat yang khas dalam
sistem koloid yang berbeda dengan sifat larutan dan suspensi. Sifat dan
pemanfaatannya tersebut adalah:
1)
Efek
Tyndall
Efek
Tyndall adalah terhamburnya cahaya oleh partikel koloid.
Penerapan
efek Tyndall dalam kehidupan
sehari-hari adalah:
· Sorot lampu mobil atau senter di udara berkabut
· Pada sore hari munculnya warna biru dan jingga
· Sinar matahari melalui celah-celah dari daun pada waktu pagi
hari
2)
Gerak
Brown
Gerak
Brown adalah gerakan partikel koloid dengan lintasan lurus dan arah yang acak.
Adapun gerak Brown ini mengakibatkan partikel-partikel koloid relatif stabil
meskipun ukuran yang relatif besar, sebab dengan adanya partikel yang bergerak
secara terus menerus, pengaruh dari gaya gravitasi kurang berarti.
Penerapan
gerak Brown dalam
kehidupan sehari-hari adalah patikel pada susu tidak mengendap
3)
Adsorpsi
Adsorpsi
adalah peristiwa penyerapan muatan oleh permukaan-permukaan partikel koloid.
Adsorpsi dapat terjadi karena adanya kemampuan pada partikel koloid untuk
menarik (ditempeli) oleh partikel-partikel kecil.
Penerapan
Adsorpsi dalam kehidupan sehari-hari. adalah sebagai berikut:
·
Penjernihan air dengan menggunakan
tawas
·
Penjernihan air tebu dalam pembuatan
gula
·
Penyembuhan sakit perut dengan norit
akibat dari bakteri patogen
·
Pencelupan serat wol pada proses
pewarnaan
4)
Koagulasi
Koagulasi
adalah peristiwa penggumpalan partikel koloid. Penerapan Koagulasi dalam
kehidupan sehari-hari. adalah sebagai beirkut:
·
Penjernihan air
·
Proses penggumpalan debu atau asap
pabrik
·
Pengolahan karet dengan lateks
·
Pembentukan delta di muara
·
Proses penetralan partikel
albuminoid dalam darah oleh ion Fe3+ atau Al3+
5)
Elektroforesis
Elektroforesis
adalah Peristiwa bergeraknya partikel koloid dalam medan listrik.
Penerapan Elektroforesis dalam kehidupan sehari-hari adalah
identifikasi DNA, mendeteksi kelainan genetik, dan proses penyaringan debu
pabrik
6)
Koloid
Pelindung
Koloid
pelindung adalah koloid yang ditambahkan ke dalam sistem koloid agar menjadi
stabil.
Penerapan
Koloid Pelindung dalam kehidupan sehari-hari. adalah sebagai berikut:
·
Penambahan minyak silikon pada cat
·
Penambahan kasein pada susu
·
Penambahan gelatin pada es
krim
·
Penambahan lestin pada
margarin
7)
Dialisis
Dialisis adalah menghilangkan muatan koloid dengan cara memasukkan koloid ke
dalam membran semipermeabel. Membran ini mempunyai pori-pori yang mampu
ditembus oleh ion, tetapi tidak mampu ditembus partikel koloid.
Penerapan Dialisis dalam kehidupan sehari-hari adalah pada proses cuci darah dan memisahkan ion-ion sianida dan tepung tapioca.
B.
SIFAT MATERI
C.
PERUBAHAN MATERI
Perubahan materi ada 2 perubahan kimia dan perubahan fisika, kedua perubahan ini dipengaruhi oleh sifat- sifat materi.
1. Perubahan Kimia
2. Perubahan Fisika
3. Perbedaan Perubahan Fisika dan Kimia
Perkaratan
atau dikenal dengan nama korosi adalah salah satu contoh perubahan kimia
lainnya. Korosi paling sering terjadi pada besi dengan membentuk karat besi (Fe2O3.nH2O). Karat besi terjadi
akibat reaksi besi dengan oksigen dan air. Korosi menimbulkan banyak
kerugian karena mengurangi umur berbagai barang atau bangunan yang menggunakan
besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat di cegah dengan cara mengubah
besi menjadi baja tahan karat ( stainless steel ). Akan tetapi, proses
ini terlalu mahal untuk kebanyakan penggunaan besi.
Kita
tahu bahwa korosi besi memerlukan oksigen dan air. Kemudian kita ketahui pula
bahwa berbagai jenis logam dapat melindungi besi terhadap korosi.
Berikut
adalah cara–cara pencegahan korosi:
a. Mengecat
Jembatan,
pagar, dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak besi dengan udara
dan air.
b.
Melumuri dengan
oli dan gemuk.
Cara
ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak
besi dengan air.
c.
Dibalut Dengan Plastik.
Berbagai
macam barang, misalnya rak piring dan keranjang sepeda dibalut dengan plastik.
Plastik dapat mencegah kontak besi dengan udara dan air.
d.
Tin Plating (pelapisan
dengan timah)
Kaleng
kemasan terbuat dari besi yang di lapisi dengan timah. Besi yang dilapisi timah
tidak mengalami korosi karena tidak ada kontak dengan oksigen (udara) dan air.
Akan tetapi, lapisan timah hanya melindungi besi selama lapisan itu utuh (tanpa
cacat). Apabila lapisan lapisan timah ada yang rusak, misalnya tergores, maka
timah justru mendorong atau mempercepat korosi besi. sifat ini memberi
keuntungan sehingga kaleng bekas cepat hancur.
e.
Galvanisasi (pelapisan
dengan zink)
Pipa
besi, tiang telpon, badan mobil,dan berbagai barang lain dilapisi dengan zink. Berbeda
dengan timah, zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak
utuh.
f.
Cromium plating
(pelapisan dengan kromium).
Besi
atau baja juga dapat dilapisi dengan kromium untuk memberikan lapisan pelindung
yang mengkilap, misalnya untuk bumper mobil. Sama seperti zink. kromium dapat
memberi perlindungan sekalipun lapisan kromium itu ada yang cacat atau rusak.